Selasa, 29 Maret 2011

Percikan air hujan kecil

click
Seperti percikan-percikan
gerimis yang berkilau pada daun
Tombak-tombak musim
melesatkan keperihanku
Anak-anak kunang berpendar
dan melepaskan waktu Butir-butir embun menyusut di
dasar jejakku
Akar-akar menyerap setiap
buluh kelabu
Rumput-rumput memeluh di
sepanjang langkahku. Tapi seperti
Keheningan yang menjelma
menara setelah jalan yang meliuk
itu
Semuanya terlihat begitu
berkilau dan runtuh Seperti ingin menopang angin
Aku catat semuanya dalam sajak-
sajak bening
Udara penuh kebisuan dan warna
cuaca yang dingin
Seluruh kesunyian tegak dan menjelma retakan-retakan
dinding
Lantas mencari aroma mayatku
yang sedih
Kini, segalanya telah saling
berhadapan dalam senyap yang nyaring
Meski patung-patung telah
terbakar. Dan pada kuburan
Kesepianku yang asin seribu
cahaya telah diterjunkan di sana

memajang langit

Kupajang langit
Malaikat-malaikat merintih
Dalam tidur yang sepi
Bulan terbakar
Dan sajak-sajak lahir dari
kebencian Matahari. Aku tarik segenap
luka
Dan bau busuk orang mati
Nafasku jadi buruk
Dan dipenuhi niat jahat yang
suci Aku ubah bumi jadi puing-puing
Bersekutu dengan iblis
Atau bayang-bayang hantu di
malam hari
Aku tapaki jurang-jurang
kegelapan Yang ditorehkan burung-burung
hering
Menatap kekuasaan dengan mata
Yang bengis. Kubiarkan
Lumpur-lumpur melompat dan
banjir Yang tak terbendung lagi.
Menyeret mobil-mobil
Dengan darah dan seratus
keringat musim:
O betapa khidmat kelicikan
mengubah hari Jadi sungai-sungai sampah yang
pesing
Ada bangkai-bangkai tikus
Dan para pengemis yang
memberi makan
Kucing-kucing kurus. Seolah membuka-buka
Mimpi, meneteki tanah dengan
seribu
Kebosanan yang keji
Ketika gelap sedemikian gaib
Dan bunyi hujan menjelma pesta Dari seribu kematian yang picik
Aku berpegang teguh pada
angin, mencari-cari
Maut pada segenap ranjang yang
sedih
Dan dalam segenap hasrat yang paling jijik
Berlingkaran seperti seekor
cacing
Menghisap puting-puting anyir
Dari pelacur-pelacur tua yang
bunting

1 komentar:

  1. kehidupanku bagaikan terjun dalam dunia romantika pemainan dunia perasaan aku ingin hidup dalam curah hujan yang lebat sehingga aku bisa meraih sejuta mimpi yang telahlama aku inginkan

    BalasHapus

Arsip Blog