Jumat, 22 April 2011

kebahagian bukan hal yang abadi

 kebahagian atau bahagia

alhamdulilah para pengunjung kita dapat berjumpa kembali...hmmmm meskipun karang aku lagi kurang mute , tapi aku bisa mnyapa kalian itu adalh hal yng mnggembirakan boat saya ....
hmmm kali ni kita berbicara tntang dimna letak kebahagian itu ?
aku ada sdikt tips boat kalian smua smoga bermanfaat...
jilalaupun pembahasan kata bahagia atau kebahagiaan sudah di anngap suatu yang klasik, tapi dcni kita bisa shere atw memasukan opini kita...hmmm enak kan ?
  Banyak orang yang berharap memiliki uang banyak agar bisa bahagia. Memang bertambahnya pundi-pundi uang bisa mendatangkan kepuasan hidup, tapi tetap saja tak bisa membeli kebahagiaan diri. Bagaimana mencari agar selalu dalam kondisi bahagia dalam situasi apa pun....?
 Memang yang namanya manusia itu selalu ingin hidup bahagia. Hidup tenang, tenteram, damai, dan sejahtera. Sebagian orang mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menghimpun harta. Dia menyangka bahwa pada harta yang berlimpah itu terdapat kebahagaiaan....emang bener pemikiran kayak gitu..., apalagi di jaman sekarang banyak orang yang menuhankan uang ato mngutamakan uang, eamng uang adalah suatu alt yang bisa membuat hidup kita berubah,,tapi gak seharusnya pula bagi kita yang punya iman harus mnggantikan tuhan kita dngan uang...
jika kita berbicara tntang uang , bnyak hal yng terkandung di dalamnya...
kita kembali dalam pokok bahasan kita ...., bahagia..
Orang sakit menyangka, bahagia terletak pada kesehatan. Orang miskin menyangka, bahagia terletak pada harta kekayaan, rakyat jelata menyangka kebahagiaan terletak pada kekuasaan dan sangkaan-sangkaan lain.
seperti suatu kasus ini
anak2 yang sekolah itu sngat mnyenangkan , anggapan anak yang tak sempat bersekolah
tapi untuk anak yang bsa berskolah, dia mnganggap bahwa anak yang suka bermain dan kagak sekolah itu enak....dan bnyak lagi yang lainya.
Kebahagiaan adalah sesuatu yang ada di luar manusia, dan bersifat kondisional. Kebahagiaan bersifat sangat temporal. Jika dia sedang berjaya, maka di situ ada kebahagiaan. Jika sedang jatuh, maka hilanglah kebahagiaan. Menurut pandangan ini tidak ada kebahagiaan yang abadi dalam jiwa manusia. Kebahagiaan itu sifatnya sesaat, tergantung kondisi eksternal manusia. Inilah gambaran kondisi kejiwaan masyarakat Barat sebagai: “Mereka senantiasa dalam keadaan mencari dan mengejar kebahagiaan, tanpa merasa puas dan menetap dalam suatu keadaan.
Dalam Islam bahwa “Kesejahteraan’ dan “kebahagiaan” itu bukan merujuk kepada sifat badani dan jasmani insan, bukan kepada diri hayawani sifat basyari; dan bukan pula dia suatu keadaan hayali insan yang hanya dapat dinikmati dalam alam fikiran belaka. Kesejahteraan dan kebahagiaan itu merujuk kepada keyakinan diri akan hakikat terakhir yang mutlak yang dicari-cari itu yakni: keyakinan akan Hak Ta’ala dan penuaian amalan yang dikerjakan oleh diri berdasarkan keyakinan itu dan menuruti titah batinnya.
wah aku dah matot ni...aku mohon maaf jika bnyak hal2 yang tak berjenan boat kalian smga ini bsa menambah pengatahuan kalian smua....amin
click disini untuk melihat artikel lainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog